BANK DARAH FPI DI PALESTINA HAL SEMACAM INI TIDAK AKAN PERNAH MASUK DALAM BERITA DI TV Sumbangan alat-alat kesehatan ini dari FPI pada Bank darah dan alat-alat Medis Lainnya untuk Rumah Sakit Di Gaza Palestina. Alhamdulillah FPI sangat peduli kemanusiaan wa bil khusus juga terhadap saudara-saudara kita di Palestina Bahkan, dengan izin Allah, yang Di Palestina pun bisa Merasakan Bantuan dari FPI.. Semoga FPI dan HABIB RIZIEQ SHIHAB selalu dalam Lindungan ALLAH SWT. Serta di mudahkan dalam setiap Langkah Dakwah Perjuangan Mereka Aamiin Yaa Robbal aalamiin *Dokumentasi foto dan berita aksi-aksi sosial kemanusiaan FPI silahkan bergabung di fanpage
TEMPOCO, Jakarta - Anatoly Chubais, mantan tsar privatisasi Rusia pasca-Soviet yang berhenti dari jabatannya sebagai utusan khusus Kremlin karena perang di Ukraina,
PresidenPalestina Mahmoud Abbas dirawat di rumah sakit di kota Ramallah, Palestina. [Al Arabiya] TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Palestina Mahmoud Abbas meninggalkan rumah sakit, Senin, 28 Mei 2018, setelah menjalani rawat inap selama delapan hari karena mengalami infeksi paru-paru. "Alhamdulillah, saya meninggalkan rumah sakit dalam keadaan
Memenuhi komitmen Indonesia untuk terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan sekaligus membantu warga Palestina di wilayah pendudukan, Majelis Ulama Indonesia menandatangani nota kesepahaman pembangunan rumah sakit Indonesia di Kota Hebron. Sebenarnya anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah sakit adalah Rp87 miliar, tetap sejauh ini yang terkumpul baru sekitar Rp24 miliar. Acara penandatanganan perpanjangan nota kesepahaman dengan Wali Kota Hebron Taisir Abu Syunainah itu dilakukan secara virtual di kantor MUI di Jakarta pada Senin 29/11. Dalam acara itu Ketua Panitia Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan nota kesepahaman antara MUI dengan Pemerintah Kota Hebron pertama kali ditandatangani pada Januari 2020 dan berlaku hingga Desember tahun ini. Mengingat dana pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron belum juga terkumpul, maka nota kesepahaman yang ditandatangani hari ini diperpanjang hingga Desember 2023. Namun Sudarnoto tidak menyebutkan kapan proyek pembangunan tersebut direncanakan selesai. Seorang teknisi menyiapkan peralatan saat pasien berbaring di tempat tidur di ruang operasi Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara, 4 Januari 2016. Foto REUTERS/Mohammed Salem Dalam proyek pembangunan rumah sakit itu, MUI bekerja sama dengan beragam lembaga filantropi, seperti Badan Amil Zakat Nasional Baznas, Dana Pembangunan Islam MUI IDF MUI, Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah Lazis Mu, Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdhatul Ulama Lazis NU, Dompet Dhuafa, Lembaga Amil Zakat Nasional Al-Azhar, Quantum Akhyar Institute, Rumah Sakit Zakat dan Dewan Masjid Indonesia. Lebih jauh Sudarnoto mengatakan MUI pada 6 Mei 2021 telah meluncurkan penggalangan dana untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron melalui beberapa langkah, antara lain menyerukan kepada semua organisasi massa Islam, lembaga pendidikan Islam, lembaga filantropi Islam, pengurus masjid dan masyarakat Indonesia. Hingga hari ini, katanya, jumlah bantuan dana yang telah diterima adalah sekitar Rp24,754 miliar. "Dari Lazis Mu sebesar $1 miliar, dari Dewan masjid sebesar Rp1 miliar, kemudian dari Ustadz Adi Hidayat Rp14,3 miliar," kata Sudarnoto. Seorang lansia Palestina menerima perawatan di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara, 4 Januari 2016. Foto REUTERS/Mohammed Salem MUI juga menerima sumbangan dana untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron dari MUI Provinsi Bali sebesar Rp430,1 juta, dua kali donasi dari Sekolah Indonesia di Jeddah dengan total Rp64,1 juta, Laznas Al-Azhar Jakarta sebanyak Rp500 juta, serta YouTuber Fadil Zaidi dan sebesar Rp3 miliar. Menurut Sudarnoto, proses hibah tanah di Hebron seluas meter persegi untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia telah rampung. Lahan itu juga tidak menjadi sengketa dengan Israel. Apresiasi Kementerian Luar Negeri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementerian Luar Negeri Muhsin Syihab, mengatakan insitusinya mengapresiasi segala upaya dan kerja keras MUI dan seluruh komponen masyarakat Indonesia dalam membantu rayat Palestina, salah satunya melalui pembangunan Rumah sakit Indonesia di Hebron. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengenakan selendang berhias bendera Palestina dan Indonesia, di sela-sela acara Bali Democracy Forum ke-10 yang diadakan di Serpong, Banten, 7 Desember 2017. Foto Antara/Muhammad Iqbal via REUTERS "Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron ini juga untuk menjawab kebutuhan nyata yang mendesak dari masyarakat Palestina. Khususnya di kawasan Palestina dan sekitarnya, terkait dengan akses kesehatan dan minimnya pelayanan kesehatan yang memadai selama ini baik akibat wabah penyakit maupun akibat konflik dan kekerasan yang terjadi terus menerus," ujar Muhsin. Ia menegaskan isu Palestina merupakan prioritas dan selalu berada di jantung politik luar negeri Indonesia. Dukungan dari pemerintah dan rakyat Indonesia agar Palestina segera menjadi negara merdeka dan berdaulat penuh adalah mandat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang selalu disuarakan secara konsisten di berbagai forum multilateral, regional, dan bilateral. Seruan Presiden Presiden Joko Widodo melalui pesan tertulis menyambut Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina, lanjut Muhsin, menyampaikan kepada semua masyarakat internasional untuk terus mendukung penyelesaian isu Palestina. Dukungan itu dapat dilakukan melalui solusi dua negara sejalan dengan para meter internasional dan resolusi-resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB. Presiden Joko Widodo. Foto AP Presiden Joko Widodo juga menyampaikan keprihatinan atas beragam pelanggaran terhadap hak-hak rakyat Palestina yang terus dilakukan oleh Israel. Muhsin menambahkan pemerintah Indonesia telah memberikan bantuan lebih dari Rp33 miliar kepada Palestina untuk menangani pandemi COVID-19. Selain itu, selama 2018-2020 Indonesia juga telah memulai sedikitnya 177 program pembangunan kapasitas manusia yang telah diikuti lebih dari warga Palestina di berbagai sektor – termasuk usaha mikro, kecil dan menengan UMKM, diplomatik, dan pemberdayaan perempuan. Muhsin juga menyebutkan berbagai komponen masyarakat Indonesia juga membantu dalam bentuk dukungan dana dan proyek. Dia mencontohkan Rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza yang sudah berperasi dan proyek pembangunan Sekolah Indonesia di Ras al-Amud, Yerusalem Timur, yang akan dikerjakan. Pembangunan Sekolah Indonesia Sekolah Indonesia itu akan dibangun di atas tanah seluas 660 meter persegi. Luas bangunan sekoah akan dibangun itu sebesar 190 meter persegi. Sekolah Indonesia di Ras al-Amud ini akan diperuntukkan bagi 200 pelajar lelaki dan perempuan Palestina untuk pendidikan tingkat dasar. Sekolah ini akan dibangun dengan anggaran $1,1 juta dan semuanya berasal dari sumbangan masyarakat Indonesia. Wali Kota Hebron Sampaikan Rasa Terima Kasih Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Hebron Taisir Abu Syunainah mengatakan pihaknya berterima kasih atas bantuan proyek pembangunan Rumah Sakit Indonesia yang akan dibangun di Hebron. Dia menjelaskan Hebron adalah kota terluas dan paling banyak penduduknya di Palestina. "Hebron adalah kota tertua kedua di dunia. Hebron merupakan kota tulang punggung ekonomi Palestina, penuh peradaban, dan sejarah. Hebron adalah kota tempat kubur Nabi Ibrahim dan anak-anaknya," tutur Taisir. Masjid Al-Aqsa terlihat di kompleks yang dikenal umat Islam sebagai Kota Suci dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount di Kota Tua Yerusalem 23 Mei 2012. Foto REUTERS/Baz Ratner Taisir menambahkan Israel mulai memasuki Hebron setelah perang enam hari pada 1967. Dia mengingatkan pula pemukim Yahudi Baruch Goldstein pada 1994 menembaki jamaah salat subuh di Masjid Ibrahim, sehingga menewaskan 29 orang dan melukai 125 orang. Setelah tragedi itu, Hebron dibagi dua Hebron I berada di bawah administrasi dan kontrol keamanan Palestina. Sedangkan Hebron II administrasinya berada di bawah Palestina namun kontrol keamanan oleh militer Israel. Akibatnya, 550 toko milik warga Palestina terpaksa ditutup. Taisir mengatakan Rumah Sakit Indonesia yang akan dibangun di Hebron berjarak sekitar 500 meter dari Masjid Ibrahim. Rumah sakit itu nantinya akan membuka lapangan kerja bagi warga Palestina baik langsung maupun tidak langsung. Juga mengurangi ketergantungan warga Hebron dan Palestina lainnya terhadap rumah sakit di Israel. [fw/em]BahkanFPI memiliki rumah sakit khusus di sana," ungkap Novel. Sebelumnya, Kedutaan Besar Palestina di Jakarta mengeluarkan pernyataan resmi yang berisi protes atasJAKARTA - Majelis Ulama Indonesia MUI melalui Islamic Dakwah Fund bekerja sama dengan lima lembaga filantropi untuk mewujudkan rencana pembangunan Rumah Sakit RS Indonesia-Hebron di Yerusalem, Palestina. Kelima lembaga itu adalah Baznas, Dompet Dhuafa, LazisMu, LazisNU dan Lazis Al-Azhar Peduli Umat. Penandatanganan nota kesepakatan terkait itu dilakukan di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Kamis 2/5 malam. Pada kesempatan yang sama, diadakan pula penggalangan dana. Seluruh yang terhimpun akan diperuntukkan bagi pembangunan RS Indonesia-Hebron. "Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para tamu undangan dan filantropi yang ada di Indonesia, yang siap berjihad di Palestina dalam bentuk pembangunan RS Indonesia-Hebron di Yerusalem," kata Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri, KH Muhyidin Junaidi saat berpidato di Hotel Grand Cempaka, Kamis 2/5. Kiai Muhyidin berharap, proyek amal tersebut bisa diselesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sesuai dengan nota kesepakatan antara MUI dan Wali Kota Hebron, dia memprediksi pembangunan RS Indonesia-Hebron akan rampung dua tahun mendatang. Sebelumnya, Wali Kota Hebron berkunjung ke Indonesia. Dia bertemu dengan pimpinan MUI untuk memberikan proposal. Melalui proposal tersebut, dijelaskan alasan-alasan perlunya satu rumah sakit baru di Yerusalem, khususnya untuk memulihkan para korban kebiadaban Israel. Sebab, selama ini belum ada rumah sakit di Kota Hebron yang dapat menangani trauma secara baik. "Maka Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di atas muka bumi ini memiliki tanggung jawab moral untuk membantu saudara-saudara kita khususnya umat Islam yang ada di Palestina," ujarnya. Membantu Palestina, menurutnya, selaras dengan konstitusi Indonesia. Insya Allah, sebut Kiai Muyhidin, Indonesia tidak akan lupa akan perjuangan dan sumbangsih bangsa Palestina pada mendukung kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh karena itu, KH meminta, menegaskan, Indonesia tidak akan mengakui kedaulatan Israel sampai Bangsa Palestina menikmati kemerdekaannya. "Kami sangat optimis proyek amal ini Insya Allah bisa kita wujudkan, ini akan menjadi kontribusi bangsa dan rakyat Indonesia untuk Palestina," ujarnya. Dia berharap, RS Indonesia-Hebron akan banyak membawa manfaat bagi rakyat Palestina. Juga berharap Hamas dan Fatah bisa bersatu kembali dengan dibangunnya RS Indonesia-Hebron. JAKARTA(SUARABARU.ID)– Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan memberikan bantuan dana untuk pembangunan rumah sakit di kota Hebron, wilayah Tepi Barat Palestina. ”Pembangunan rumah sakit ke-2 di wilayah Tepi Barat ini diharapkan bisa memberikan manfaat untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina,” kata Duta Besar RI untuk Kerajaan Yordania
Perang Palestina sudah mendapat bantuan dari Indonesia yang nilainya tak terhingga dengan berdirinya RS Indonesia di sana. RS ini sudah menampung ribuan orang yang terluka untuk dirawatMakassar ANTARA - Dai cilik yang juga motivator asal Palestina Syekh Yousuf Mounther Eldaia 14 mengapresiasi keberadaan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina yang dibangun dengan bantuan masyarakat dan juga negara Indonesia. "Perang Palestina sudah mendapat bantuan dari Indonesia yang nilainya tak terhingga dengan berdirinya RS Indonesia di sana. RS ini sudah menampung ribuan orang yang terluka untuk dirawat," katanya saat temu wicara di Masjid Ikhtiar, Kompleks Dosen Universitas Hasanuddin, Makassar, Jumat 21/2 guna memberikan motivasi dan berbagi cerita tentang perjuangan masyarakat Palestina. Selain bantuan RS yang sangat dirasakan manfaatnya, katanya,, yang sangat dibutuhkan di Palestina adalah juga sekolah. Menurut dia meski dalam kondisi perang, anak-anak Palestina dengan segala keterbatasan harus tetap bersekolah, dan juga terus giat untuk ikut sekolah hafalan Al Quran. "Sekolah-sekolah kami dihancurkan oleh tentara zionis Israel. Mereka tidak suka kami sekolah, tidak menginginkan kami pintar," katanya. Pada kesempatan itu, Syekh Yousuf Mounther Eldaia juga menyampaikan bahwa senang dengan rakyat Indonesia seperti halnya rakyat Indonesia mencintai rakyat Palestina dengan membantu baik moril maupun materiil. Sementara itu, Syekh Arafat Ali Nassar yang turut mendamping dai cilik Yousuf mengatakan bahwa Indonesia dan Palestina memang jaraknya sangat jauh, namun itu tidak ada masalah karena semua orang mukmin bersaudara. "Anak-anak Palestina dan Indonesia yang membedakan hanyalah tempatnya, namun pada dasarnya semuanya bersaudara, karena semua orang mukmin itu bersaudara," katanya dan menambahkan jika ada yang disakiti, maka yang lainnya turut merasakan dan harus menolong. Dai cilik asal Palestina Syekh Yousuf Mounther Eldaia tengah dan Syekh Arafat Ali Nassar kiri menerima donasi di di Masjid Ikhtiar, Kompleks Dosen Universitas Hasanuddin, Makassar, Jumat 21/2/2020. FOTO ANTARA/ Suriani Mappng Baca juga Motivasi pelajar hafal Quran, dai cilik Palestina diundang ke Sulsel Baca juga Dai cilik asal Palestina berbagi ilmu di Makassar Baca juga Ulama Palestina puji akhlak warga SulselPewarta Suriani MappongEditor Andi Jauhary COPYRIGHT © ANTARA 2020
1ujCDP. 49 26 438 248 97 179 22 378 271